Achmad Ainul Wafa’
Part 7
GHAZWAH
UHUD
Peperangan ini terjadi pada tahun ke 3 hijrah, dekat di bukit Uhud
disebelah timur laut kota Madinah.
Sebabnya ialah orang Quraisy hendak menuntut balas atas
kekalahan mereka dalam perang Badar. 3000 orang tentera Quraisy berhadapan
dengan 700 orang Laskar Islam. Pada permulaan pertempuran orang Islam
memperoleh kemenangan. Tetapi
kemudian diantara mereka melanggar aturan perang yang telah di perintahkan oleh
Nabi SAW, yaitu turunnya 50
pemanah dari bukit setelah melihat kemenangan berada ditangan Muslimin.
Kosongnya bukit dari pemanah itulah yang memberanikan orang-orang Quraisy memberanikan
diri untuk menyerang orang Muslimin. Tentara Islam gugur sebanyak
70 orang, diantaranya adalah Hamzah paman nabi SAW, salah satu
tonggak perjuangan Muslim. Nabi SAW juga mendapatkan luka dalam
pertempuran ini dan jatuh dalam lubang yang telah disiapkan oleh musuh.
Sementara itu orang Quraisy bersorak riang, mereka merasa
bahwa nabi SAW telah terbunuh. Maka tejadilah kekacauan dalam barisan
uamt Islam. Akan tetapi pihak Quraisy juga banyak mati terbunuh.
Kemudian mereka kembali ke Makkah karena merasa puas telah membalas atas
kekalahan pada perang Badar.
GHAZWAH KHANDAQ
Setelah Ghazwah Uhud terjadi beberapa peristiwa antara umat Islam
dengan beberapa kabilah orang Yahudi di Madinah, yaitu
pelanggaran oleh beberapa kabilah Yahudi atas perjanjian yang pernah
mereka sepakati bersama Rasulullah SAW.
Peristiwa
tersebut mengakibatkan terusinya bani Qainuqa’ dan bani Nadhir. Setelah
terusirnya bani tersebut, maka permusuhan orang Yahudi atas Islam semakin
meluas. Mereka menghasut orang Quraisy untuk turut menyerang Muslimin
di Madinah.
Mereka akan
menyerang Muslimin yang terdiri dari beberapa kelompok maka mereka
diberi nama dengan Ahzab. Dari pihak Quraisy terkumpul 4000
prajurit, 300 orang berkuda dan 1500 orang dengan unta. Mereka dipimpin
dengan Abu Sufyan. Dari pihak bani Fajarah dipimpin oleh Uyaina
bin Hishn dengan pasukan besar dan 100 unta. Dari pihak bani Usyja’ 400
prajurit dipimpin oleh Mis’ar bin Rukhila’, Sulaim 700 prajurit.
Bergabung pula Bani sa;d dan Asad. Sehingga jumlah mereka mencapai
rata-rata 10.000 orang. Mereka berangkat ke Madinah dipimpin oleh Abu
Sufyan.
Dalam perang
ini orang Islam memperlihatkan kemahirannya tentang membuat pertahanan.
Dari usulan dari sahabat Salman Al-Farisi mereka menggali lobang (Khondaq)
di sekeliling kota Madinah dan disanalah mereka bertahan.
Orang-orang Quraisy
sangat terkejut menemukan bentuk pertahanan yang belum mereka kenal yaitu
dengan Khandaq, mereka mengepung kota Madinah kurang lebih 20
hari. Kemudian timbullah perselisihan dalam barisan musuh yang mengepung itu,
karena lamanya masa pengepungan. Namun peperangan harus dilanjutkan, pasukan Musrikin
dibagi menjadi tiga: sebuah pasukan dibawah pimpinan Ibnu A’war Assulami
dari jurusan sebelah atas lembah, satu pasukan dipimpin oleh Abu Sufyan di
jurusan Parit.
Dimalam harinya
angin topan bertiup kencang sekali,disertai hujan yang turun dengan lebat,
diselingi oleh halilintar yang menyambar. Akhirnya mereka terpaksa pulang ke Makkah
dengan kekecewaannya yang mendalam, dengan membawa perbekalan mereka
seringan mungkin. Kemenangan akhirnya kembali dapat diraih oleh kaum Muslimin
yang di Rahmati ole Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar