Achmad Ainul Wafa’

Part 4

PENGANGKATAN MUHAMMAD SAW SEBAGAI RASUL


WAHYU PERTAMA

Semenjak kecil nabi Muhammad SAW gemar sekali menyendiri. Ia tidak pernah mengikuti orang Quraisy yang menyembah berhala, minuman arak, dan judi. Ia suka berkhalwat (menyendiri) melakukan ibadah di Gua Hira’ diluar kota Makkah.


Pada suatu hari ketika nabi Muhammad SAW berkhalwat menenangkan hati di Gua Hira’,  tiba-tiba turunlah malaikat jibril (Malaikat yang menyampaikan wahyu kepada nabi) ketempat itu, lalu berkata:  اقراء (Bacalah) nabi Muhammad SAW: ما أنا بقارئ (Aku tidak bisa membaca) sampai tiga kali, lalu malaikat Jibril membacakan:

  اقراء باسم ربك الذي خلق، خلق الإنسان من علق، اقراء و ربك الأكرم، الذي علم بالقلم، علم الإنسان ما لم يعلم. (العلق: 1-5).

Artinya: Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan. Dia yang telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah dengan nama tuhanmu yang maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuianya. (Al-Alaq: 1-5).

WAHYU KEDUA

Beberapa lama wahyu itu terputus datangnya, kemudian turunlah wahyu yang kedua ini memerintahkan kepada nabi Muhammad SAW supaya menyeru manusia kepada ajaran agama Islam;

يا أيها المدثر، قم فأنذر، و ربك فكبر، و ثيابك فطهر، و الرجز فاهجر، ولا تمنن تستكثر، و لربك فاصبر (المدثر: 1-7).

Artinya: hai orang-orang yang berselimut, Bangunlah, lalu berilah peringatan, dan tuhanmu agungkan, dan pakainmu bersihkan, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan untuk memenuhi perintah tuhanmu, bersabarlah. (Al-Muddatstsir: 1-7).

Maka dengan turunnya ayat ini nabi Muhammad SAW memulai berdakwah kepada Islam secara sembunyi-sembunyi, menyeru manusia untuk beriman kepada Allah Tuhan yang maha Esa, menganut agama Tauhid. Pada permulaaanya seruan ini dianut oleh kerabatnya sendiri, seperti isterinya Khodijah, anak pamannya Ali bin Abi Tholib. Beberapa orang pemimpin suku Quraisy, diantaranya Abu Bakar, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, sa’ad bin Abi Waqqash, dan Abdurrahman bin Auf.

TEKANAN DARI PEMBESAR QURAISY

KEKHAWATIRAN PARA PEMBESAR QURAISY

Sesungguhnya kebencian kaum Quraisy atas diri nabi Muhammad SAW tidak akan timbul kalau ia hanya bertindak semata-mata untuk memperbaiki budi pekerti dan pergaulan hidup mereka saja, dan tidak menyinggung soal berhala. Tersinggungnya soal berhala ini menyebabkan orang Quraisy merasa takut akan keselamatan harta bendanyanya, karena kemegahan dan kemewahan mereka sangat erat hubungannya dengan pemujaan terhadap berhala. Oleh karena itu dakwah nabi SAW hendak  menghancurkan berhala, membuat para pembesar Quraisy yang tidak beriman bersekutu untuk memberikan tekanan kepada nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya. Diantara pemuka Quraisy yang sangat membenci Rasulullah SAW ialah Abu Lahab (paman nabi SAW), Abu Jahal (pemimpin bani Makhzum di Quraisy).

 

Komentar